Selamat datang -- welcome -- welkomen -- sugeng rawuh -- wilujeng sumping

20 Oktober 2008

Wong Xa Min Reuni ... lagi

Wong Xa Min reuni lagi dengan konco-konco sak kampung. Kali ini momennya adalah nikahnya Kang Boe Dhi yang asal Salatiga itu. Setelah lama ditunggu-tunggu akhirnya..... nikah juga..... Tiga hari sebelum kejadian, Kang Boe Dhi nelpon Wong Xa Min untuk mengundang ke peristiwa bersejarah tersebut. Akhirnya minggu malam, 19 Oktober kemarin Wong Xa Min sak brayat berangkat ke TKP di samping Kota Senayan. Ketemulah disana konco-konco sak kampung, ada Wong Ghan Theng sak brayat, Shing Wa Gus sak brayat, The Xie yang tetep jomblo, dan Wong Xak Thie sak brayat.

16 Oktober 2008

Space Chimps

Wong Xa Min hari ini mau nonton film ini. Apa para saudaranya yang ada di film ini mau berkomentar?

Berita Duka

Rabu, 15 Oktober 2008 jam 15.22 Wong Xa Min menerima pesan pendek dari seorang konco sekampung, isinya "Berita duka, telah meninggal dunia ibunda dr Mbak Nda". Mbak Nda adalah juga seorang konco sekampung yang bekerja di kota pahlawan dan pulau Dewata.
Berita yang cukup mengagetkan, mengingat terakhir Wong Xa Min ketemu dengan ibunda Mbak Nda masih dalam kondisi sehat walafiat. Tapi lahir, hidup dan mati manusia hanya Tuhan yang tahu. Selamat jalan Bu Mardi...

14 Oktober 2008

Korban Reuni


Ternyata saat reuni bulan Agustus lalu ada kisah di balik layar yang cukup menyedihkan. Hal ini terungkap ketika ada seorang konco Wong Xa Min yang cerita.
The Xie sang jomblo ternyata kena tulah akibat terlalu banyak makan. Saat direkam keberadaannya di acara manten Hie Men, sang jomblo ini sebenarnya menahan rasa kurang nyaman. Makanya setelah bener-bener diteliti pose-pose yang ada di foto baru ketahuan memang ada masalah dengan The Xie. Silaken dicermati sendiri....

13 Oktober 2008

Wong Xa Min Ketemu PakWagub

Cerita hari ini Wong Xa Min pergi ke jalan tol Jakarta - Bandung (Cipularang) dengan para koleganya, "Mau ketemu Pak Wagub Jabar yang artis itu lho, sekalian omong-omong masalah business," kata para koleganya.

Singkat cerita setelah sepersekian hari menempuh perjalanan dari kantor Wong Xa Min, sampailah Wong Xa Min dan para kolega di lokasi yang telah ditetapkan. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya datang juga..... Pak Wagub dan para pengawal datang ke lokasi. "Maaf kang telat, habis rapat dengan Walikota Cimahi, ada rencana bangun kompleks cyber," kata Pak Wagub ramah setelah keluar dari Nissan Teana-nya sambil menyalami rombongan yang sudah menunggu.

Akhirnya terjadilah yang telah ditunggu-tunggu rombongan. Diskusi yang cukup seru antara anggota rombongan dengan Pak Wagub. Tapi ini bukan diskusi model wakil negeri yang rame, potong-memotong omongan orang lain sebelum yang bersangkutan selesai ngomong.
Dari diskusi yang terjalin Wong Xa Min berpendapat kalau Pak Wagub ini orangnya pandai juga, menguasai materi diskusi. Jadi gak rugi para penduduk Jawa Barat kemarin yang milih Pak Artis ini untuk menjadi Wagub periode 2008 - 2013. Singkat cerita diskusi dilanjutkan di lapangan (bukan di lapangan futsal, tapi di lokasi yang dijadikan bahan diskusi). Sambil jalan ya.. sambil foto-foto jepret sana, jepret sini. Bukan untuk pamer tapi untuk mencatatkan keberadaan Wong Xa Min kalau-kalau ditanyai kolega yang lain, katanya dinas ketemu Pak Wagub, mana buktinya? Buktinya ya bisa dilihat di foto di atas itu.

Selamat bekerja Pak Wagub, moga-moga Jawa Barat makin makmur, penduduknya tetep di Jawa Barat saja gak beramai-ramai ke Jakarta biar Jakarta gak tambah macet. Nuhun!

Wong Xa Min Reuni

Atas nama kepentingan sendiri dan memenuhi permintaan seorang penggemar, kali ini Wong Xa Min menampilkan cerita saat ber-reuni dengan konco-konco sekampung. Ceritanya salah seorang konco sekampung nikah, setelah sekian lama pacaran - jomblo - pacaran - jomblo - ..... (entah sudah berapa kali, sampai-sampai dapat julukan Playboy Tjap Sajap, karena terbang terus dari satu wadon ke wadon yang lain).
Sang konco, Hei Men, menikah dan merayakan syukuran pernikahannya di kawasan Rawamangun, di sebuah kawasan rumah susun modern (katanya), setelah melakukan ijab kabul (saksinya bukan si Kabul kan?). Para konco sekampung masuk dalam daftar undangan Hei Men. Bertemulah disitu para konco sekampung dengan membawa bolo sak brayat. Ada Wong Ghan Theng sak brayat, Shing Wa Gus sak brayat (yang baru saja dapat momongan setelah menunggu sepersekian abad), The Xie yang tetep jomblo, Ye Xie sak brayat yang mau dapat momongan, Wong Bo Im dan yuniornya, dan Wong Chi Xe Eng yang juga masih jomblo.
Datang juga Wong Xak Thie sak brayat dan Wong Boe Dhi sak brayat. Hanya saja pas lagi mau direkam keberadaannya sudah pada pulang duluan karena ada rempeluan yang lain.
Ayo mesem rek supoyo cepet rampung acarane, mantene wis gak tahaaan....

10 Oktober 2008

Wong Xa Min Maen Futsal

Men sana in corpore sano. Maen di sana kompore di sini. Ceritanya Wong Xa Min pengen jaga kesehatan. Para kolega ngajak main futsal di suatu lapangan futsal di daerah Cibubur. Kalau tidak salah lapangan itu tempat dimana almarhum Basuki (pelawak eks Srimulat) terakhir bermain sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa (wah ya rada ngeri...).

Berhubung gratis dan malahan bisa dapat kaos dan celana pendek, terpaksalah Wong Xa Min ikut maen. "Wis sehat, gratis maneh, malah dapat pakaian, kapan lagi" pikir Wong Xa Min. Jadilah Wong Xa Min maen futsal dengan para koleganya. Setelah 3 hari berturut-turut maen, ternyata timnya Wong Xa Min dapat juara III, lumayan, badan sehat, dapat piala dan duit lagi.

Wong Xa Min ke Yogya

Suatu ketika Wong Xa Min dan koleganya pergi ke negerinya Sri Sultan HB X. Ceritanya berwisata kuliner ke beberapa kota di pulau Jawa. Tujuan pertama adalah Cirebon, dilanjutkan ke Semarang, Solo dan terakhir ke Yogya sebelum kembali lagi ke Jakarta. Beberapa tempat yang sempat dikunjungi dan dicoba menunya adalah nasi jamblang di depan Mal Grage Cirebon, es buah Cirebon, mi jawa Gareng di Semarang, nasi bebek di Solo dan pasar malam Solo. Selain kuliner tak lupa juga Wong Xa Min dan rombongan mencari oleh-oleh buat sanak dan kerabat. Dari Pasar Klewer di Solo sampai Malioboro di Yogya.
Salah satu temuan menarik yang ditemui Wong Xa Min adalah ketika Wong Xa Min dan koleganya mengunjungi salah satu tempat terkemuka di Malioboro, yaitu Mirota Batik yang terletak di ujung Jalan Malioboro di depan Pasar Bering Harjo. Bukan toko Mirota yang ramai dengan pengunjung yang menarik perhatian Wong Xa Min, tetapi pintu di rest room yang ada di dalam toko Mirota, lebih tepatnya gambar yang tertempel di pintu tersebut.
Dua gambar yang menempel di pintu toilet tersebut yang menarik perhatian Wong Xa Min, bibir manusia tanpa kumis dan bibir manusia dengan kumis yang bentuknya bagus. Mungkin maksudnya adalah bahwa yang boleh menggunakan rest room adalah semua manusia yang mempunyai bibir yang bagus, baik yang berkumis maupun tidak, tanpa membedakan gender (gak peduli lanang, wadon maupun wadam). Cuma yang jadi pertanyaan Wong Xa Min, bagaimana dengan orang yang bibirnya agak monyong kayak Wong Xa Min atau lebih parah lagi gak punya bibir, apa boleh menggunakan rest room tersebut? Tanyalah pada Si Ora Weruh.

Konco Lawas 2

Masih soal konco lawas. Imel yang diterima Wong Xa Min ternyata ada beberapa foto. Satu foto lagi soal konco lawas dari kota asal. Kalau diteliti, dilihat baik-baik, kok ya rada-rada melas gitu konco-konco Wong Xa Min itu. Yang bos pake dasi namanya Yoyok, yang pake baju biru lengan pendek namanya Dion. Yok opo kabarmu rek? Opo yo sek setia nongkrong nang dino minggu, nunggu kodew ayu-ayu, kinyis-kinyis podo lewat?

Konco Lawas 1

Tanpa permisi dan pemberitahuan terlebih dahulu gak dinyana suatu hari ada teman Wong Xa Min kirim foto lewat imel, katanya foto tersebut adalah konco lawas yang sudah tobat (gak jelas juga maksudnya tobat itu apa).
Setelah dibuka ... ooo.... ternyata gambarnya seorang konco lawas bersama pasangan tercintanya lagi duduk entah dimana. Cuma agak kaget juga setelah secara teliti mengamati sang konco tersebut, kok tambah lemu & rambutnya rodo lurus. Lha dulu tahunya anaknya kecil, ireng, kurus, keriting pisan. Makanya gak heran kalau dulu banyak orang keliru bahwa sang konco ini adalah perantauan dari Papua, padahal sang konco ini adalah aseli dari Arjosari yang di dekat Terminal Bus Kota Malang itu lho.
Halo Kang Ismu, sudah lama gak ketemu, nang endi ae awake peno?