
Pembangunan jembatan dimulai 4 tahun yang lalu setelah melalui pemikiran yang mendalam selama bertahun-tahun. Kalau tidak salah mulai jaman Wong Xa Min mulai kuliah dulu sampai sudah bekerja jembatan itu sudah banyak dibincangkan oleh para ahli dan petinggi negeri ini. Setelah menunggu sekian lama akhirnya jembatan tersebut dibangun juga. Kalau tidak ada halangan apa-apa (terutama masalah hepeng/duit/doku/money) jembatan Suramadu akan bisa dilewati tahun depan.
Rencananya selain mobil atau kendaraan beroda 4, 6, 8 atau lebih (pokoknya jumlahnya harus genap, kalau jumlah rodanya ganjil agak susah nyarinya, becak ya gak ada motornya, sementara bemo yo wis langka) kendaraan roda 2 / sepeda motor juga bisa lewat jembatan ini, tentunya di jalur tersendiri. Jika sudah jadi tentu akan mempercepat waktu tempuh dari Kota Pahlawan ke Pulau Garam. Tadi siang butuh waktu sampai 1 jam untuk nyeberang ke Pulau Garam, begitu juga sebaliknya. Memang waktu yang lama adalah nunggu atawa ngantri untuk naik ke perahu, terus ngantri juga untuk perahunya parkir. Lha lewat lautnya cuma 20 menit-an. Kalau sudah jadi, dengan total panjang 5 km-an dapat dilewati hanya dengan 15 menit saja (100% gak didiskon).
Ada sedikit pertanyaan yang ngganjel di hati Wong Xa Min. Kalau jembatan tadi sudah jadi dan bisa dilewati segala macem kendaraan bermotor, tentunya para pengendara akan memilih lewat jembatan daripada menggunakan jasa perahu penyeberangan yang ada selama ini, lha wong pasti jauh lebih cepat. Nah bagaimana dengan usaha perahu penyeberangan yang selama ini digunakan? Gimana nasib perahu-perahu, para awak, para penjual dan para penjaga terminal? Tentunya ada efek yang harus dipikirkan. Tapi Wong Xa Min yakin banyak ahli dan petinggi di negeri ini yang sudah memikirkannya. Lha kalau belum??? Tanyakan pada si Ora Weruh, gitu saja kok repot!!